1. Membaca Niat
تَعالىَ لِلهِ رَكَعَتَيْنِ الضُحَى سُنَّةَ أصَلِّي
Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi
ta’aalaa.
Allahu
Akbaru kabira walhamdu lillahi kathira wasubhanallahhi bukratau waasila.
Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana
minal musyrikin. Inna solati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi
rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin.
Maksudnya:
Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah tuhan seru sekelian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).
Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah tuhan seru sekelian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).
2. Membaca surah Al-Fatihah
3. Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.
Wasysyamsi wadhuhaahaa , walqamari idzaa talaahaa , wannahaari idzaa jallaahaa , wallayli idzaa yaghsyaahaa , wassamaa-i wamaa banaahaa , wal-ardhi wamaa thahaahaa , wanafsin wamaa sawwaahaa , fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa , qad aflaha man zakkaahaa , waqad khaaba man dassaahaa , Kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa , idzi in ba'atsa asyqaahaa , faqaala lahum
rasuulullaahi naaqatallaahi wasuqyaahaa , Fakadzdzabuuhu
fa'aqaruuhaa fadamdama 'alayhim rabbuhum bidzanbihim fasawwaahaa , walaa yakhaafu 'uqbaahaa
1.
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. dan bulan apabila mengiringinya,
3. dan siang apabila menampakkannya,
4. dan malam apabila menutupinya ,
5. dan langit serta pembinaannya,
6. dan bumi serta penghamparannya,
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
13. lalu Rasul Allah (Shaleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
15. dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
2. dan bulan apabila mengiringinya,
3. dan siang apabila menampakkannya,
4. dan malam apabila menutupinya ,
5. dan langit serta pembinaannya,
6. dan bumi serta penghamparannya,
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
13. lalu Rasul Allah (Shaleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
15. dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
4. Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.
1. Wadhdhuhaa “Demi waktu matahari sepenggalahan naik,”
2. Wallayli idzaa sajaa ”dan demi malam apabila telah sunyi
(gelap),”
3.Maa wadda'aka rabbuka wamaa qalaa “Tuhanmu
tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci” kepadamu.
4.Walal-aakhiratu khayrun laka mina l-uulaa “Dan sesungguhnya hari kemudian itu
lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
5.Walasawfa yu'thiika rabbuka fatardaa “Dan kelak
Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.”
6.Alam yajidka yatiiman faaawaa “Bukankah Dia mendapatimu sebagai
seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?”
7.Wawajadaka daallan fahadaa “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang
yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
8.Wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang
yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
9.Fa-ammaa lyatiima falaa taqhar “Sebab itu, terhadap anak yatim
janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
10.Wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar “Dan terhadap orang yang
minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
11.Wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka
hendaklah kamu siarkan.”
5. Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
6. Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.
Do'a Shalat Dhuha Latin :
ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘A DHUHAA ‘UKA - WAL BAHAA ‘A BAHAA
‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA –
WALQUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN
KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA
YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA
BA’IIDAN FA QARRIBHU,
BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WAJAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA. AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘A DHUHAA ‘UKA - WAL BAHAA ‘A BAHAA
‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA –
WALQUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN
KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA
YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA
BA’IIDAN FA QARRIBHU,
BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WAJAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA. AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
ARTINYA:
“Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan adalah kecantikan-MU – dan keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan adalah kekuatan-MU – dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU - dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.
Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah – Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah – dan jikalau sukar maka mudahkanlah – dan jika haram maka sucikanlah - dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar