Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan kejang yang terjadi ketika impuls listrik dalam otak terganggu.
Kejang harus terjadi lebih dari sekali sebelum seseorang bisa didiagnosis menderita epilepsi.
Pengobatan epilepsi ditujukan untuk mencegah serangan kejang di kemudian hari.
Untuk hal ini dibutuhkan waktu untuk menemukan dosis dan kombinasi obat yang paling efektif .
Berikut adalah obat-obatan yang sering digunakan untuk merawat penderita epilepsi:
1. Fenitoin (Phenytoin)
Fenitoin
adalah salah satu antikonvulsan yang paling sering diresepkan dokter,
terutama untuk pengobatan kejang parsial dan kejang grand mal.
Efek
samping yang biasanya muncul diantaranya adalah mual, ruam, bicara
cadel, kebingungan, insomnia, sakit kepala, dan penyakit gusi.
Kemungkinan efek samping yang serius adalah munculnya pikiran bunuh diri, anemia, dan psikosis.
Alkohol
dapat meningkatkan risiko reaksi dan mengurangi efektivitas obat ini.
Hindari meminum antasida pada waktu yang sama karena dapat membuat
fenitoin lebih sulit untuk diserap tubuh.
2. Fenobarbital (Phenobarbital)
Fenobarbital adalah obat penenang barbiturat yang dapat digunakan untuk mengobati kejang parsial dan kejang menyeluruh.
Fenobarbital
dapat digunakan juga untuk mengobati epilepsi pada bayi yang baru
lahir. Obat ini dapat bersifat adiktif dan akan menyebabkan kantuk.
Selain
itu, obat ini juga dapat menyebabkan ketidaksadaran (pingsan) dan
penyimpangan memori dimana pasien dapat melakukan berbagai tindakan
seperti berbicara di telepon atau mengemudi, namun tidak dapat mengingat
tindakan yang dilakukannya tersebut.
Hindari obat flu atau obat-obatan lainnya yang dapat menyebabkan kantuk saat mengambil fenobarbital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar