Tujuh Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan pada Anak - Orang tua
memiliki peran yang sangat penting dan utama dalam membentuk karakter
dan perilaku anak. Ketelitian dan kehati-hatian dalam menjaga sikap dan
perilaku juga harus diperhitungkan oleh orang tua, karena orang tua
adalah inspirasi bagi anak. Anak sering meniru apa yang dilakukan oleh
orang tua, bukan hanya sikap namun ucapan pun sangat penting dijaga,
jangan sampai melukai hati anak atau membuat mereka salah pengertian
dengan apa yang orang tua ucapkan.
Anak-anak mungkin sering membuat banyak masalah, akan tetapi sebagai
orangtua tak sepatutnya Anda melontarkan kata-kata yang menyakitkan bagi
anak. Efek dari ucapan kasar tersebut sering kali lebih merugikan
daripada yang Anda bayangkan. Berikut adalah 7 kalimat yang tidak boleh
diucapkan orang tua pada anaknya.:
- "Kalau tidak nurut, Ibu tinggal kamu di sini." Anda mengancam
dan menakuti anak-anak dengan harapan agar mereka patuh pada perintah
Anda. Perlu Anda ketahui, ketakutan terbesar anak-anak kecil adalah
tersesat sendirian dan merasa tidak aman. Oleh karena itu, tindakan Anda
meninggalkannya sendirian akan menimbulkan trauma bagi dirinya.
Alih-alih mengancam dan menakuti anak, lebih baik katakan keinginan Anda
dengan baik. Misalnya ketika anak merengek minta mainan, katakan saja
padanya, "Sayang, kalau kamu terus merengek seperti itu, kita akan
pulang sekarang. Tapi kalau kamu tidak nakal, kita akan tetap di toko
ini dan memilih belanjaan bersama."
Alternatif lainnya adalah dengan beristirahat sejenak. Kenakalan anak
dan kemarahan Anda mungkin saja merupakan tanda bahwa Anda atau anak
butuh istirahat.
- "Kamu seharusnya malu." Sering orangtua beranggapan bahwa
dengan mengungkapkan hal tersebut, anak akan malu dan akan mengubah
sikapnya sesuai dengan yang mereka inginkan. Namun, anak kecil belum
dapat memahami rasa malu yang terjadi akibat kesalahan yang
diperbuatnya. Oleh karena itu, hal ini belum tentu langsung berhasil.
Jika terlalu sering mengatakan hal ini, maka mereka hanya akan berpikir
bahwa segala sesuatu yang dilakukannya selalu salah.
- "Seandainya kamu tidak pernah ada." Kalimat ini punya makna:
"Ayah dan ibu tidak pernah menginginkanmu." Karenanya, kalimat ini tidak
sepantasnya diucapkan oleh orangtua. Kalimat ini akan sangat
menyakitkan, baik bagi si anak maupun orang lain yang mendengarnya.
Terlepas dari kenakalan yang telah dilakukan anak, ia hadir karena
kehendak anda dan pasangan anda. Maka, bersikaplah sebagai orangtua yang
bertanggung jawab dengan mengasuh dan mendidik anak dengan baik,
bukannya menyalahkannya karena lahir di dunia.
- "Kamu yang membuat Ibu bercerai." Tidak ada anak yang menjadi
penyebab orangtuanya bercerai. Ketika kalimat ini diucapkan, maka
secara tak langsung Anda membuat anak-anak menanggung beban emosional
seumur hidupnya. Bahkan ketika Anda menjelaskan dengan penuh
kehati-hatian tentang perceraian, anak-anak akan merasa sangat
bertanggung jawab atas keputusan Anda untuk bercerai. Anak akan
beranggapan bahwa jika dia bersikap lebih baik, maka Anda tidak akan
bercerai. Meski tak terucapkan oleh anak, masalah ini sering jadi
masalah yang serius.
- "Kenapa kamu tidak seperti saudaramu yang lain?" Jangan
pernah membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, hal ini dapat
merendahkan hati mereka karena secara tidak langsung anda mencap bahwa
dia tidak cukup pintar, cukup baik, ataupun cepat belajar dibanding
saudaranya. Pembanding ini juga akan meningkatkan persaingan
antarsaudara meningkat, yang kelak akan merusak hubungan persaudaraan
dan mengembangkan keterpisahan. Terima setiap anak dalam keluarga Anda
karena mereka memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Bantu anak
untuk melihat keistimewaan mereka dengan berfokus pada masing-masing
individu tanpa menggunakan perbandingan.
- "Biar Ibu/Ayah yang menyelesaikan." Biasakan anak untuk
melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya sendiri karena jika anda
terlalu sering mengambil alih apa yang seharusnya dikerjakannya sendiri
ini dapat melemahkannya.Mengambil alih pekerjaan anak mungkin bisa
menghemat waktu Anda di masa sekarang, tetapi Anda meninggalkan beban di
masa depan karena anak jadi tak terbiasa mandiri.
- "Ibu/Ayah bilang begitu, ikuti saja." Kalimat ini memang
terdengar seperti perintah keras bagi anak. Namun, arti yang terdalam
dari kalimat ini adalah, "Saya orang dewasa, dan kamu anak-anak", atau
"Saya pintar, dan kamu bodoh", atau "Saya berkuasa, dan kamu tidak",
atau "Saya yang mengatur, dan kamu yang harus mengerjakan." Penegasan
ini akan menciptakan jurang yang lebar antara Anda dan anak. Gaya bicara
seperti ini menimbulkan rasa kesal pada anak, bahkan mungkin rasa benci
dan persaingan untuk berebut kekuasaan dalam rumah. Cobalah untuk
menggunakan bahasa yang lebih baik untuk mengungkapkan ketidaksetujuan
anak sehingga mereka lebih menghormati dan mengerti apa yang Anda
rasakan.
Peran orang tua yang sangat penting dalam kehidupan anak inilah yang
harus diperhatikan agar orang tua lebih bersikap bijak dalam menghadapi
setiap perilaku anak. Jangan sampai ucapan yang salah membuat anak jadi
lebih bersikap salah. 7 kalimat yang tidak boleh diucapkan pada anak ini
hanya sebagian contoh saja dari ucapan-ucapan orang tua yang perlu
diperhatikan agar jangan sampai terucap hingga melukai hati mereka.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar