| Ketua Umum | : Luthfi Hasan Ishaq |
| Sekretaris Jendral | : Muhammad Anis Matta |
| Didirikan | : 20 April 2002 |
| Kantor pusat | : DKI Jakarta |
| Ideologi | : Islam dan Pancasila |
| Kursi di DPR (2009) | : 57 / 560 |
| Situs web | : www.pks.or.id |
Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik
berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan
di Jakarta pada 20 April 2002 (atau tanggal 9 Jumadil 'Ula 1423 H untuk
tahun hijriah) dan merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang
didirikan di Jakarta pada 20 Juli 1998 (atau 26 Rabi'ul Awwal 1419 H).
SEJARAH
Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan
nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) [2] dalam sebuah konferensi
pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua)
partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il.
Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran
kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet
pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat
itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian
mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat
Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan
partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar
acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar
dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945.
Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999
tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada
pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus
mengubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2
Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) menyelesaikan
seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di
tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan
Daerah (setingkat Kabupaten/Kota). Sehari kemudian, PK bergabung dengan
PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS,
termasuk anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka
PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan
Sejahtera).
Setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid
(Presiden PKS yang sedang menjabat) kemudian terpilih sebagai ketua MPR
masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada 26 - 29 Mei
2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK
Sejahtera periode 2005-2010. Seperti Nurmahmudi Isma'il dan Hidayat Nur
Wahid disaat Tifatul Sembiring dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Indonesia ke 6 sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Maka
estafet kepemimpinan pun berpindah ke Luthfi Hasan Ishaq sebagai pjs
Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro PKS II pada 16 - 20
Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2010-2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar